Pondok Gomang – Sebuah prestasi gemilang kembali ditorehkan di kancah akademik dan keagamaan. Dr. RM. Ahmada Mangku Negara, S.STP., M.Si., yang lebih dikenal sebagai Gus Mada, pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Gomang Bidang Pemerintahan, berhasil meraih gelar Doktor dari Program Studi Doktor Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Diponegoro (Undip). Capaian ini semakin istimewa karena Gus Mada lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,83, sekaligus menyandang predikat Cum Laude.
Pencapaian luar biasa ini bukan hanya kebanggaan pribadi bagi Gus Mada, namun juga menjadi inspirasi bagi banyak kalangan. Sosoknya yang mengintegrasikan peran sebagai pengasuh pondok pesantren dengan kiprah akademik di bidang ilmu sosial pemerintahan, membuktikan bahwa dedikasi pada ilmu pengetahuan dapat berjalan selaras dengan pengabdian pada nilai-nilai keagamaan dan kemasyarakatan.
Sidang tertutup promosi doktor yang sarat intelektualitas ini diselenggarakan pada hari Selasa, 24 Juni 2025, bertempat di Ruang Sidang Senat Lantai 2 Gedung A FISIP Universitas Diponegoro. Gus Mada dengan lugas dan meyakinkan mempresentasikan disertasinya di hadapan para dewan penguji yang merupakan pakar di bidangnya.
Disertasi yang berhasil dipertahankan oleh Dr. RM. Ahmada Mangku Negara mengusung judul yang sangat relevan dengan dinamika kebijakan di Indonesia: “Tumpang Tindih Kebijakan Perhutanan Sosial di Indonesia dan Implikasinya Terhadap Masyarakat Kabupaten Pati”. Topik ini menyoroti isu krusial dalam tata kelola sumber daya alam yang memiliki dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Dalam penelitiannya, Gus Mada mengupas tuntas kompleksitas kebijakan perhutanan sosial, sebuah program strategis pemerintah yang bertujuan memberikan akses dan hak pengelolaan hutan kepada masyarakat secara lestari. Namun, seringkali dalam implementasinya, program ini dihadapkan pada tumpang tindih regulasi dan kurangnya koordinasi antarlembaga, yang pada gilirannya menghambat efektivitas program dan berpotensi menimbulkan persoalan di lapangan.
Melalui pendekatan empiris yang mendalam dan kerangka teoritis yang komprehensif, disertasi ini secara cermat memetakan berbagai tumpang tindih kebijakan yang terjadi. Fokus studi pada Kabupaten Pati memberikan ilustrasi konkret mengenai implikasi tumpang tindih ini terhadap kepastian hukum, akses masyarakat terhadap sumber daya hutan, serta potensi konflik sosial yang mungkin timbul. Analisis yang tajam ini diperkuat dengan data valid dan temuan lapangan yang akurat.
Lebih dari sekadar identifikasi masalah, disertasi ini juga menawarkan rekomendasi kebijakan yang konstruktif dan berbasis bukti. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan penting bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan regulasi yang lebih harmonis, terintegrasi, dan benar-benar berpihak kepada masyarakat, demi terwujudnya pengelolaan perhutanan sosial yang lebih efektif dan berkeadilan.
Keberhasilan Gus Mada dalam mempertahankan disertasinya tak lepas dari bimbingan para akademisi terkemuka. Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin, yang juga menjabat sebagai Dekan FISIP Undip, memimpin sidang sebagai Ketua Sidang sekaligus bertindak sebagai promotor. Bimbingan ilmiah yang mendalam juga diberikan oleh promotor Dr. Lilla Graind Alfirdaus, S.IP., M.PP., serta co-promotor Dr. Dra. Rina Martini, M.Si., dan Dr. Sos. Dra. Fitriyah, M.S., yang selama ini mendampingi proses penelitian dan penulisan disertasi.
Kualitas dan orisinalitas penelitian Gus Mada juga diuji oleh dewan penguji yang kompeten. Sebagai penguji internal, hadir Dr. Drs. Mohammad Adnan, M.A., yang memberikan perspektif kritis dari dalam institusi.
Sementara itu, untuk memastikan validitas dan relevansi penelitian dalam konteks yang lebih luas, Dr. Cahyo Seftyono, S.Sos., M.A., dihadirkan sebagai penguji eksternal, membawa sudut pandang segar dari luar lingkungan akademik Undip.
Saat ini, Dr. RM. Ahmada Mangku Negara tidak hanya aktif di bidang keagamaan dan akademik, namun juga mengemban amanah sebagai Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pati. Posisi strategis ini menegaskan bahwa keilmuan yang diperoleh Gus Mada tidak hanya berhenti di tataran teoritis, melainkan teraktualisasi langsung dalam praktik pemerintahan dan pengawasan demokrasi, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi tata kelola kepemiluan di daerah.
Predikat Cum Laude yang diraih Gus Mada merupakan puncak dari dedikasi, kerja keras, dan kecerdasan intelektual yang konsisten. Pencapaian ini diharapkan mampu memotivasi lebih banyak lagi tokoh agama dan pemimpin komunitas untuk turut berkontribusi dalam dunia akademik, menghadirkan perspektif baru dan solusi inovatif bagi berbagai permasalahan sosial di Indonesia.
Sinergi antara keilmuan agama yang diemban Gus Mada sebagai pengasuh pondok pesantren dengan ilmu pemerintahan yang kini digelutinya, akan menjadi modal berharga. Ia diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung yang melahirkan pemimpin dan pembuat kebijakan yang berintegritas, visioner, dan senantiasa berpihak pada kepentingan rakyat.
Keberhasilan Gus Mada ini juga menjadi momentum penting bagi Universitas Diponegoro, khususnya Program Studi Doktor Ilmu Sosial FISIP, dalam mencetak lulusan-lulusan berkualitas yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Komitmen Undip dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul terus terbukti melalui prestasi akademik mahasiswanya.
Momen bahagia pasca-sidang diabadikan dengan senyuman cerah dari Gus Mada bersama para promotor, co-promotor, dewan penguji, dan kolega yang hadir. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan kegembiraan dan kebanggaan atas capaian akademik yang telah diraih. Selamat kepada Dr. RM. Ahmada Mangku Negara, semoga ilmu yang diperoleh dapat senantiasa bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.(admin).
***
Jangan lewatkan konten-konten menarik lainnya dari laman Pondok Gomang.