Pondok Gomang – Admin menampilkan tulisan beliau Prof. Dr. KH. KPP. Noer Nasroh Hadiningrat, S.H., MBA., MMPd., sekilas tentang Bangsal Songgo Buwono yang ada di Karaton Mataram Surakarta Hadiningrat. Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Bangsal Songgo Buwono Karaton Mataram Surakarta Hadiningrat.
Berikut catatan selengkapnya:
Makna Segi Delapan Bangsal Songgo Buwono Karaton Mataram Surakarta Hadiningrat
Prof. Dr. KH. KPP. Noer Nasroh Hadiningrat, S.H., MBA., MMPd.
Pada tulisan sebelumnya, disebutkan bahwa Karaton Surakarta Hadiningrat terdapat bangsal yang disebut Songgo Buwono. Bangsal Songgo Buwono memiliki segi 8 (delapan) dan terdiri dari 6 (enam) sap yang mempunyai falsafah dan beberapa makna.
Makna segi delapan pada Bangsal Songgo Buwono Karaton Mataram Surakarta Hadiningrat menggambarkan berupa alam, yaitu:
- Bumi, yang memiliki banyak makna, antara lain:
- Seorang Raja atau Pemimpin harus mempunyai keteguhan atau pendirian yang di sebut Sabdo pandito sabdane Ratu sepisan dadi tanpo wolawali. Seorang Raja atau Pemimpin tidak boleh menclamencle , esuk kedele sore ketempe.
- Harus bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi Bangsa dan Negara yang selalu memanjatkan Do’a kepada Alloh yang Maha Kuasa.
رب اجعل هذا بلدا امينا وازق اهله يارب العالمين
Ya Alloh jadikanlah Negeri ini , Negeri yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto tur raharjo.
-
- Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada rakyat untuk untuk mencapai cita-citanya.
- Selalu menyediakan kebutuhan rakyatnya, meliputi sandang , pangan, papan, kesehatan,keamanan berseni dan berbudaya.
- Bisa menerima saran dan pendapat dari pihak lain yg bisa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
- Harus rendah hati sebagaimana Kanjeng Nabi di Perintah oleh Alloh:
واخفض جناحك لمن اتبعك من الموءمنين
Saliranmu harus rendah diri kepada pengikut-pengikut mu yang beriman.
-
- Harus bertanggung jawab. Pemimpin tidak boleh melempar tanggung jawab jika ada kegagalan Negara dan tidak boleh se orang pemimpin hanya mengakui keberhasilanya saja.
- Memberikan motivasi kepada Rakyatnya yang mempunyai kreatif untuk memajukan Negara dll.
- Geni, seorang Raja atau Pemimpin harus bisa memberikan semangat kepada bawahanya dan memberikan penerangan sekalipun dalam keadaan darurat.
- Angin, Seorang Raja harus bisa memberikan energi lahir dan batin baik berupa kesehatan maupun kesejahteraan kepada bawahanya.
- Banyu, Seorang Raja atau Pemimpin dalam pembicaraanya atau tingkah lakunya dan pula perbuatanya harus di lakukan secara wening dengan hati yang jernih, tidak boleh grusa grusu dan sembrono nuruti nafsunya sendiri.
- Suryo, seorang Raja atau Pemimpin harus adil dan bijaksana, adil, yang memiliki arti memberikan hak sesuai porsinya masing-masing. Bijaksana artinya berbuat yang tidak menyinggung perasaanya orang lain. Keadilan dan kebijakan itu di lakukan secara merata , tidak tebang pilih.
- Condro /Rembulan , seorang Raja atau Pemimpin memberikan penerangan dan penyuluhan yang sekira menyejukkan kepada perasaan bawahanya, tidak selalu menakut-nakuti , dan menghasud kepada bawahanya , sebab ada sebuah maqolah yang mengatakan
الحسد لا يسد
Orang yang dengki itu tidak bisa jadi Pemimpin. Oleh karna itu se orang Raja atau pemimpin pasti menghindari sifat dengki itu. Apa arti dari dengki? Yaitu orang yang tidak nyaman terhadap orang lain yang mendapatkan kenikmatan.
-
Kartika, seorang Raja atau Pemimpin tidak boleh takut ambil kebijakan-kebijakan sesuai dengan tujuan Negara, walaupun hanya mendapatkan sedikit dukungan,selalu berucap atau wiridan Ya Jabar
يا جبار
Di ucapkan setiap langkahnya sebab itu mempunyai makna , yang Maha Misiso. Yang berarti merasa memiliki dan mengatur.
-
Swasono / jagat raya, seorang Raja atau Pemimpin harus mengakui bahwa kekuasanya di bawah Maha kekuasaan Alloh robul alamin.
Semoga bermanfaat untuk kita semua
والله اعلم بالصواب
